SOBAT Go! pasti tau dong oleh – oleh khas dari Sukabumi? Yup, Kue
Mochi.
Tapi tau tidak sob, bagaimana sejarah awal kue ini bisa mmasuk
dan mengakar di Kota yang juga terkenal dengan perkebunan teh Pondok Halimun
nya itu?
Berikut rangkuman Team Go! untuk melengkapi pengetahuan kuliner
nusantara mu.
Ada dua versi tentang asal usul kue mochi.
Yang pertama, mengatakan bahwa kue ini dibawa oleh tentara
Jepang yang pernah menduduki Indonesia. Kemudian resep kue tersebut dipelajari
oleh warga pribumi yang menjadi juru masak di barak militer Jepang.
Barak militer saat itu sendiri kini dipergunakan menjadi Sekolah Calon Perwira (SECAPA) yang terletak di Jalan Bhayangkara. Dimasa
kolonial di kenal dengan nama politie school.
Lalu versi yang kedua, mengatakan bahwa mochi telah diwariskan secara turun-temurun oleh warga keturunan Tionghoa yang cukup banyak jumlahnya di Kota Sukabumi. Makanan ini sering disajikan dalam acara-acara pernikahan dan Tahun Baru Imlek.
Cukup menarik jika menyikapi kedua perbedaan keterangan di
atas. Terutama jika mempertanyakan kapan
tepatnya panganan khas ini masuk ke Sukabumi dan bagaimana proses penyebarannya.
Dalam sejarah negara Jepang, mocha adalah makanan tradisional yang
sering disajikan dalam upacara mochitsuki, yaitu tradisi minum teh dengan mochi
sebagai makanannya. Namun, kenyataannya, mochi Sukabumi merupakan mochi yang
berbeda dari mochi Jepang.
Dalam mochi Jepang tidak dikenal pembungkus dari bambu untuk
Mochi. Selain itu, kacang tanah yang menjadi isinya tidak ditemukan dalam mochi
Jepang.
Namun demikian, ada asumsi yang menguatkan bahwa kue tersebut
berasal dari bangsa Jepang, mengingat bahwa Indonesia pernah di duduki Jepang
(1942–1945) yang memungkinkan terjadinya pewarisan keahlian dari bala tentara
Jepang kepada penduduk lokal yang bekerja di dapur militer merek.
Keterangan ini didukung oleh fakta adanya interaksi ekonomi
antara Jepang dan penduduk lokal yang sebetulnya sudah terjadi sebelum mereka menduduki
Indonesia.
Sekitar tahun 1930-an, banyak ditemukan toko bahan makanan
Jepang yang dikenal dengan sebutan bussando di kota-kota seperti Batavia,
Bandung, Semarang, dan Surabaya. Toko-toko Jepang tersebut menjual berbagai
kebutuhan harian berupa bahan makanan pokok.
Di Cianjur, yang letaknya begitu dekat dengan Kota Sukabumi,
sekitar tahun 1920-an, di temukan sebuah toko yang pemiliknya adalah warga Jepang
bernama Togashi Takeomi.
Disisi lain, sebuah penelusuran sejarah dengan metode lisan juga
menguatkan versi yang kedua, bahwa mochi yang berasal dari warga keturunan Cina
(Tionghoa). Kesaksian ini didapatkan dari Didin Syamsudin, salah satu pengusaha
mochi.
Menurutnya, usaha mochi pertama kali di kota Sukabumi bernama
Mochi Garuda yang dimiliki oleh warga Tionghoa itu. Sejak Didin menjadi pedagang asongan pada tahun 70-an, mochi itu
sudah ada, dan merupakan satu-satunya di kota Sukabumi saat itu dan bertahan
hingga sekarang.
Bagaimana sobat Go!, menarik bukan?
Terlepas dari kebenaran sejarah awal tentang kue mochi, kini jajanan nikmat itu telah dikenal sebagai salah satu kuliner Nusantara khas Sukabumi yang wajib kita lestarikan dan kembangkan.
Go! Sukabumi.Admin